
Pada abad ke- 16, bangsa – bangsa di Eropa telah menaruh minat pada kepulauan Maluku. Sebab utamanya adalah daerah inilah yang pada mulanya menghasilkan rempah – rempah pala, cengkeh, dan fuli. Kini, Selain itu, Maluku tersohor juga karena alamnya. Salah satu bagian di dalamnya adalah potensi wisata Kepulauan Kei.
Kei adalah gugusan pulau di kawasan tenggara Maluku. Kepulauan Kei diberkahi dengan terumbu karang dan potensi bahari yang melimpah. Uniknya, daerah ini tidak bisa menghasilkan rempah – rempah seperti bagian lain Maluku. Saat masa peperangan dimana Belanda berusaha merebut kekayaan rempah di Maluku, Kei luput dari perhatian penjajah.

Kekayaan alamnya yang terjaga, menjadi magnet bagi kedatangan wisatawan. Baik dari dalam maupun luar negeri.
Baca juga: 5 Fakta Kepulauan Kei, Surga Tersembunyi di Timur Indonesia
Potensi Alam Wisata Kepulauan Kei
Kepulauan dengan nama lain Nuhu Evav (Kepulauan Evav) atau Tanat Evav (Negeri Evav) ini terdiri dari pulau-pulau. Dua di antaranya bernama Kei Besar dan Kei Kecil. Selebihnya adalah pulau – pulau kecil.
Di kepulauan Kei terdapat beragam spot alami yang sayang untuk dilewatkan. Berwisata di sana akan menjadi keuntungan lebih bagi pengunjung Maluku. Berikut adalah wisata di kepulauan Kei:
- Pulau Baer

Sangat sulit menolak untuk tidak nyemplung ke laut di pulau Baer. Sebab keindahan perairan di sana sangatlah mempesona. Bahkan ada yang bilang, pantai ini menyerupai Piaynemo di Raja Ampat karena sama – sama memiliki pemandangan alam yang indah.
Dengan air yang jernih, akan terlihat dasar laut indah. Terumbu karang beragam bentuk dan warna seolah memanggil bagi sesiapa yang menatap. Ada pula tebing yang menantang bagi pemilik adrenalin tinggi, untuk melompat ke dalam air. Yuk segera nyebur!
Snorkeling, berenang, atau berendam memang aktivitas utama di pulau tak berpenghuni ini. Namun ada lagi aktivitas menarik untuk menikmati potensi alam pulau Baer. Cocok bagi yang enggan berbasah – basah, maka menikmati pemandangan pulau dari atas bukit bisa jadi pilihan.
Baca juga: Desa wisata Ngilngof Maluku Tenggara
- Pantai Ngurbloat

Pantai ini wajib didatangi bila sedang berada di Maluku. Sebab pantai yang memiliki panjang 3 sampai 5 km ini pasirnya sangat halus.
Bahkan National Geographic menilai pantai yang juga dikenal dengan nama Pantai Pasir Panjang ini, memiliki pasir terbersih dan terhalus kedua di dunia! Pasti sangat menakjubkan bisa bersantai di atas pasir sehalus tepung ini.
Apalagi duduk di bawah pepohonan kelapa yang rindang. Berjemur, bermain pasir, atau menikmati bekal piknik yang ada. Puas bersantai, memanjakan kaki dengan berjalan menyusuri pantai juga ide yang aduhai. Lanjutkan saja dengan berenang atau melakukan olahraga saat air laut di pantai yang ada di desa Ngilngofatau ini surut.
- Gua Hawang

Terletak di desa Letvuan, gua Hawang wajib dikunjungi bagi yang penasaran dengan indahnya gua dengan kolam di dalamnya. Betapa tidak cantik. Air yang jernih nampak semakin elok ketika terkena pantulan cahaya matahari. Warnanya nampak kebiruan hingga bisa melihat dasar kolam sebetulnya merupakan kolam air tawar yang dikelilingi oleh hutan. Sangat cantik saat terkena pantulan cahaya matahari. Airnya yang jernih sampai tampak kebiruan, dan Kamu pun bisa melihat ke dasar kolam ini dengan jelas.
Gua Hawang terhubung dengan sebuah mata air bernama Evu. Bila tertarik bertualang menemukan mata air ini, cara satu – satunya adalah menyelam di sungai bawah tanah, yang berada di antara dua liang Gua Hawang.
Selain bermain air di kolam, gua Hawang juga menawarkan cara asyik menikmati alam sekitar. Lokasinya yang berada di tengah hutan menambah kesejukan dan kenyamanan kala bersantai di pinggir gua.
Baca juga: Rekomendasi wisata Ambon terbaru
- Air terjun Evu

Bila biasanya air terjun berada di kawasan pegunungan, di kepulauan Kei Maluku Tenggara beda lagi. Di sebuah tebing di pinggir laut, itulah letak air terjun Evu.
Air yang jatuh pun langsung ditangkap laut. Sebab memang tidak ada pantai di kawasan air terjun. Uniknya lagi, meski berada di pinggir pantai, rasa airnya tidak payau. Namun tetap tawar dan segar layaknya air terjun di pegunungan. Karena memang sumbernya dari mata air dengan nama yang sama.
Banyak pengunjung yang berfoto di area jatuhnya air. Karena pemandangan yang terlihat memang bagus. Tebing dengan air yang mengalir deras, menghantam air laut dan menimbulkan riak – riak gelombang yang dari kejauhan seperti kapas.
Untuk sampai di air terjun yang terletak di desa Evu kepulauan Kei, butuh waktu sekitar 30 menit naik mobil dari pusat Kota Langgur, ibukota Maluku Tenggara.
- Gua kuno Ohoidertavun

Ada satu bukti prasejarah yang bisa dinikmati di kepulauan Kei. Tepatnya di pulau Kei kecil. Letaknya ada di ketinggian sekitar 15 meter dari permukaan laut.
Di gua kuno ini, bisa dilihat dinding batu sepanjang 200 meter dengan beragam gambar dan lukisan atau tulisan kuno. Lukisan kuno yang terpajang di dinding gua Ohoidertavun menggambarkan bermacam – macam kehidupan masyarakat pada masa lampau. Terutama yang berkaitan dengan alam sekitar seperti matahari, bulan, dan bintang, hewan dan tumbuhan, serta perahu sebagai sarana transportasi.
Baca juga: Lukisan purbakala di taman Arkeologi Leang leang
Festival Pesona Meti Kei 2022
Sadar dengan potensi daerahnya, pemerintah kabupaten Maluku Tenggara kembali menggelar event raya. Festival Pesona Meti Kei 2022 namanya. Seperti pada tahun – tahun sebelumnya, Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2022 akan mengangkat keunikan sekaligus keunggulan daerah.

Tahun ini, dengan tema “Melalui FPMK Kita Jadikan Maluku Tenggara Sebagai Pusat Olahraga Pantai”, penyelenggara berharap perhatian akan semakin tercurah pada kepulauan Kei dan sekitarnya. Lalu, mengapa olahraga pantai?
Fakta menarik memang ada di kepulauan Kei. Ternyata pada sebagian besar pantai di kepulauan Kei, mengalami fenomena unik. Yaitu saat air laut surut, pantai mengalami perubahan luas yang ekstrim. Sehingga area pantai jadi lebih besar. Maka, olahraga seperti voli pantai, futsal, dan lainnya.
Untuk itulah FPMK yang telah berhasil masuk sebagai Kharisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2022, dalam gelarannya mengadakan beberapa perlombaan olahraga di atas. Termasuk juga lomba dayung sampan dan lomba lari 10 km. Kesemuanya dilaksanakan di kepulauan Kei mulai dari tanggal 21 – 26 Oktober 2022.
Ada satu lagi kekhasan dari acara FPMK. Istilah Meti Kei sendiri berasal dari kata bameti yang berarti mencari ikan. Untuk tahun 2022 ini, FPMK berfokus pada konsep Taba Ta Met atau It Ba Ta Met yang berarti mari kita pergi bameti cari ikan di laut.
Baca juga: Kue khas Ambon dari sagu
Sebagai puncak acara, bameti dilaksanakan serentak di 11 kecamatan di kabupaten Maluku Utara, dengan pusatnya di pantai Ngiarwarat Ohoidertawun. Di sini bisa juga dinikmati pameran kebudayaan dan potensi daerah. Tampil pula sejumlah atraksi seni khas daerah dan permainan tradisional anak – anak.
Saat bameti, peserta ramai – ramai pergi ke laut untuk menikam ikan, mengambil kerang, dan lainnya. Seru sekali melihat warga yang bersama – sama tanpa pandang jabatan dan strata, bersama – sama mengeksplorasi pantai di kepulauan Kei dan sekitarnya.
Kawasan timur Indonesia memang memiliki keindahan yang luar biasa. Dan ternyata kepulauan Kei juga termasuk salah satunya, serpihan surga di timur Nusantara. Alamnya membuat berwisata di sana seolah mengundang decak kagum tiada habis. Apalagi ditunjang dengan adanya event Festival Pesona Meti Kei 2022 yang mempesona dan kental dengan budaya lautnya. Wisata kepulauan Kei harus masuk dalam list liburan berikutnya!
The post Wisata Kepulauan Kei dan Festival Pesona Meti Kei 2022 appeared first on Pigiblog.